Social Icons

Pages

Friday 21 June 2013

AIRMATA INI MENGALIR LAGI DAN ADAKAH BENAR-BENAR AIRMATA KEINSAFAN??
Alhamdulillah, semalam bangun solat malam seperti biasa. Entahlah, semalam rasa sayu sangat..tiba-tiba saja hati ini hiba dan sebak bila memikirkan dosa-dosa kisah silam...Jarang aku rasa macam ni..selalunya biasa saja. Tapi malam tadi..entah la..no komen for the while..Bila difikirkan balik, Ya Allah..apa nak jadi dengan ak ini, ak hidup di atas dunia atas untuk tujuan ape...?mati ak nanti adakah ak mati dalam keadaan benar-benar menyerah diri kepadaMu? Saat itu air mata ini mengalir lagi..mengalir mengenangkan dosa yang ak buat sebelum ini..adakah ak layak mendepatkan pengampunan dariMu ya Allah..diri ini masih lagi terasa tidak cukup lagi dan masih jauh lagi untuk bergelar mukmin sejati disisiMu apatah lagi hendak ke syurgaMu...
Astagfirullahalazim
Kenapakah begitu susah untuk aku mengubah diri ini agar menjadi insan berguna pada mata Ilahi?
Kenapa begitu sukar diri ini untuk menerima segala kebenaran yang diajarkan padaku? Begitu hitamkah hatiku ini?Begitu menggunungkah dosa diri ini?Layakkah aku untuk meminta ampunan-Mu, ya Allah?Masih adakah ruang untuk hidayah-Mu bertapak dalam ruangan hati hitam ini, ya Allah? Kenapa sebelum ini begitu susah diri ini untuk mengalirkan air mata apabila disebut nama yang Maha Esa?Kenapa begitu berat air mata ini untuk mengalir mendengar nama Rasulullah s.a.w.? Kenapa begitu jauh diri ini jika dibanding dengan para pejuang Islam yang lain?Aku jua muslim yang sama-sama ingin melihat kebangkitan Islam..Aku jua muslim yang bersama-sama melawan arus jahiliyah..Tapi diri ini tetap kurasakan masih sungguh jauh untuk menghampiri gerbang surga-Mu, ya Allah Tapi aku tidak sanggup dengan siksaan api neraka-Mu...
Ya Allah, Hinanya diriku ini,
ya Allah Kotornya diriku ini,
ya Allah Jijiknya diriku ini,
ya Allah Berilah hidayah padaku,
ya Allah Janganlah Kau tinggalkan aku walau sesaat
Pimpinlah aku dalam setiap detik perbuatanku...Aku tidak sanggup jika Kau berpaling dari memandang diri ini..Tidak sanggup, ya Allah Segala-galanya aku berserah pada-Mu...Aku tidak dapat membayangkan diriku tanpa pimpinan-Mu, ya Allah Aku tidak sanggup menjadi sehina-hina manusia pada pandangan-Mu...

Astaghfirullahalazim...
Ampunilah aku dalam setiap kejahilan dan kelekaanku...Hanya pada Engkau aku bergantung dan mengharap segala-galanya..Air mata membasahi pipi...Adakah ini air mata keinsafan? Seperti yang
dikisahkan pada suatu hari Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabat , kemudian beliau meminta salah seorang sahabat Abdillah bin Mas’ud membaca surat An Nisa, hingga sampai surat an Nisa ayat 41 :

” Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).”

Beliau meminta Abdillah bin Mas’ud menghentikan bacaannya , para sahabat melihat airmata Rasulullah berlinang, beliau menangis.

Aisyah RA menceritakan bahawa ia sering melihat Rasulullah SAW menangis ketika mengerjakan solat malam, beliau menangis sepanjang solatnya . Mathrab bin Abdillah menceritakan bahawa ayahnya sering mendapati Rasulullah SAW menangis dalam solat, dari dada beliau terdengar suara bergemuruh bagai air yang mendidih didalam cerek.

Sesungguhnya Allah SWT menciptakan air mata sebagai pengingat hamba akan dirinya. Cukuplah ia menjadi penggerak kesedaran, betapa manusia dalam keadaan lemah. Saat ia terlalu bahagia, tanpa sedar ia menangis. Saat ia terlalu bersedih, tanpa sedar ia menangis. Saat itu, ia tahu dirinya tidak ada kuasa akan atas dirinya. Maka celakalah hati yang beku dan mata yang sulit untuk menangis…terutama jika ia seorang pelaku dosa kepada Allah SWT.

Menurut riwayat, seorang lelaki datang menjumpai Rasulullah SAW. dan berkata: "Wahai Rasulullah, dengan apakah saya dapat menjaga diri daripada neraka?" Rasulullah SAW. menjawab:

"Dengan lindungan air matamu.

" Tanya lelaki itu lagi: "Bagaimanakah caranya?" Rasulullah SAW. menjelaskan: "Cucurkanlah air matamu kerana takut kepada Allah. Sebab, mata yang menangis kerana takut kepada-Nya tidak akan mendapat seksa."

Air mata adalah tanda keikhlasan, keinsafan dan petanda bahawa seseorang itu benar-benar takut kepada Allah. Orang yang mengucapkan istighfar sambil menitiskan air mata bererti dia betul-betul menyesali perbuatan yang telah dilakukannya. Orang yang menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi, dosanya akan diampuni Allah.

Allah SWT berfirman :

“Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan kekhusyukan mereka bertambah”. (QS. 17:109)

Firman-Nya yang lain,

”Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Rabbnya yang tidak tampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar” (QS. 67:12)

Rasulullah SAW bersabda: “Tujuh golongan yang mendapat naungan Allah pada suatu hari yang tidak ada naungan kecuali naungan Allah; …(dan disebutkan diantaranya) seseorang yang berzikir (ingat) kepada Allah dalam bersendiriannya kemudian air matanya mengalir”( HR. Bukhari-Muslim)

Dari al-Abbâs Bin Abdul Muthallib Radhiallaahu anhu , Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, ertinya:

“Dua jenis mata yang tidak tersentuh api neraka, (pertama) mata yang menangis (disaat bersendirian) di malam hari kerana takut pada Allah SWT , dan (kedua) mata yang digunakan untuk berjaga-jaga (pada malam hari) di jalan Allah.” (HR. At-Thabrani)

Dari Zaid Bin Arqom RA , dia berkata, “Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah dengan apa aku membentengi diri dari api neraka? Rasulullah menjawab, “Dengan air matamu, kerana mata yang menangis kerana takut pada Allah niscaya neraka tidak akan menyentuhnya selama-lamanya” ( HR. Ibnu Abi Dunya dan Ashbahâny ) 


Diri ini masih lagi tertanya-tanya adakah air mata yang mengalir ini airmata keinsafan seperti dalam kisah Rasulullah tadi ya Allah?ataupun seperti didalam firmanMu? Sejujurnya hati ini mengatakan ia adalah air mata kehinaan yang melanda diri ini...Diri ini sedih dengan apa yg telah hamba-Mu ini lakukan...Aku ingin meminta sesuatu dari-Mu..Tapi aku sungguh malu pada-Mu ya Allah...Aku teringat perjuangan Hassan Al-Banna..Aku sangat mengagumi perjuangan beliau...Aku ingin sekiranya boleh mendampingi orang-orang yang hidupnya semata-mata untuk Allah..Mereka tak tergoda rayuan harta dan benda apalagi wanita..Aku ingin sekiranya boleh menjadi mujahid di atas jalanMu...Masih tersisakah mujahid di atas jalanMu untukku, ya Allah?
Layakkah diri ini?Aku sungguh malu menyatakannya, ya Allah...Sungguh hina diri ini, sungguh kotor diri ini
Sungguh lemah diri ini untuk mujahid seperti mereka...Air mata ini jika dialirkan hingga titisan terakhir,
namun ia masih tidak mencukupi untuk menyatakan rasa bersalah dengan dosa-dosa diri ini yang menggunung tinggi..Ya Allah, Pimpinlah daku Janganlah Kau tinggalkan aku walau sesaat cuma...Aku tidak sanggup dibiarkan dlm lumpur dosa-dosa hina Ampunilah aku, ya Allah


Astagfirullahalazim Astagfirullahalazim Astagfirullahalazim

0 comments:

Post a Comment